Kementerian Pendidikan, Kebudayaaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menciptakan platform yang penting dalam implementasi kebijakan Merdeka Belajar episode ke-19, yaitu Rapor Pendidikan. Menurut Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar dan Kurikulum Asesmen Pendidikan (BSKAP), Rapor Pendidikan Indonesia merupakan gambaran dari kondisi pendidikan di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan indikator-indikator tersebut, dapat diketahui apakah terjadi kemajuan dalam pendidikan di Indonesia. Anindito mengatakan bahwa ada kemajuan yang terlihat dari data tahun 2021 hingga 2022. Namun, terdapat juga beberapa indikator kualitas pendidikan yang stagnan atau mengalami penurunan.
Manfaat
Salah satu contoh kemajuan yang dicapai melalui Rapor Pendidikan adalah di SDI Al-Falaq Bekasi. Mereka menyatakan bahwa indikator dari Rapor Pendidikan tahun sebelumnya telah membantu mereka dalam merencanakan program sekolah berikutnya. Fitur “Penanggulangan Rapor” juga sangat membantu dalam menyesuaikan karakteristik siswa SD. Fitur ini memberikan layanan konseling atau Bimbingan Konseling (BK) kepada siswa. Guru SDN Kenari 07, Jakarta Pusat, juga merasakan manfaat yang sama dari Rapor Pendidikan tahun 2022. Mereka melihat perubahan yang signifikan dan dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi di sekolah mereka.
Selain itu, Rapor Pendidikan telah membantu perencanaan program dan anggaran di tingkat pemerintah daerah (pemda) menjadi lebih efisien. Hal tersebut juga memudahkan tenaga pendidik, seperti kepala sekolah dan guru, dalam menyusun perencanaan program berbasis data yang tertuang dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM). Perencanaan ini akan mendorong kualitas pendidikan menjadi lebih terarah dan efektif.

Pada tanggal 25 September 2023, Kemendikbudristek merilis Rapor Pendidikan Indonesia yang ditujukan untuk publik, khususnya orang tua murid dan masyarakat umum. Hal tersebut menyajikan hasil Asesmen Nasional (AN) sebagai tolok ukur yang lebih komprehensif dalam menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia. Selain itu, terdapat indikator utama yang digunakan sebagai data dalam Rapor Pendidikan 2023, termasuk pengukuran kompetensi dasar literasi-numerasi, kualitas pembelajaran, penyerapan lulusan SMK dan kemitraan dunia kerja, persentase PAUD terakreditasi minimal B, dan angka partisipasi sekolah.
Pentingnya Rapor Pendidikan
Asesmen Nasional tidak hanya melihat hasil belajar pada ranah kognitif, tetapi juga mencakup survei karakter dan lingkungan belajar. Hal ini bertujuan untuk memahami hasil belajar sosial emosional siswa serta karakteristik lingkungan belajar untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Rapor Pendidikan memiliki peran penting dalam mendorong kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui pemutakhiran yang terus dilakukan, hal tersebut dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan komprehensif kepada semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan.
sumber: www.kemdikbud.go.id